KEPEMIMPINANA
1. PENGENALAN
ARTI PENTING KEPEMIMPINAN
Organisasi dalam bentuk apapun pasti memerlukan
seseorang untuk menempati posisi sebagai pimpinan / pemimpin (leader). Menurut
Hadari Nawawi (Kepemimpinan yang Efektif, 9)Pemimpin (leader)adalah orangnya
dan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan / kecerdasan mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Menurut
Stephen P. Robbins (Perilaku Organisasi, 40) Kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan
Kepimpinan ialah perkataan terbitan daripada
“pimpin”. Pimpin berarti bimbing, pandu atau tunjuk. Memimpin diberi arti sebagai
memegang tangan dan membawa berjalan menuju kesesuatu tempat. Kepimpinan
membawa erti “keupayaaan memimpin” dan kepemimpinan pula “keupayaan sebagai pemimpin,
daya seseorang pemimpin” (Kamus Dewan 1994).
Kepimpinan ialah tingkah laku yang mempunyai
keupayaan mengubah haluan sesuatu organisasi. Kepimpinan perlu memilih kriteria-kriteria
tertentu dalam usaha mencapai objektif organisasi. Mereka boleh memantau orang
bawahan agar mengikut kriteria yang dipilih untuk tujuan pembangunan dan
kejayaan di samping dapat mempertahankan corak kerja berpasukan yang erat (Cartwright
dan Zender 1960) dan (Halpin 1960).
Kepimpinan merupakan satu subjek yang menarik kepadasemua
golongan masyarakat. Kepimpinan memberi gambaran individu yang berkuasa dan dinamik,
yang memerintah tentera atau mengarah empayar korporat. Sejarah manusia penuh
dengan pemimpin tentera, politik, agama dan sosial. Perjuangan pemimpin yang
berani dan bijaksana menjadi intipati legenda dan mitos.
A. FUNGSI
Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan
situasi social dalam kehidupan kelompok/organisasi, yang mengisyaratkan bahwa
setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Pemimpin harus
berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi social kelompok. Fungsi
kepemimpinan memiliki dua dimensi, yaitu :
1.
Dimensi yang berkenaan dengan
tingkat kemampuan merngarahkan dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang
terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya.
2.
Dimensi yang berkenaan dengan
dukungan atau keterlibatan orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas
pokok kelompok, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui
keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan pemimpin. Secara operasional dapat
dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan , yaitu :
1.
Fungsi
Instruktif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu
arah . Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan
pelaksanaannya pada orang-orang yang dipimpin. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menetukan apa(isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan
perintah) , bilamana (waktu memulai,melaksanakan, dan melaporkan hasilnya) dan dimana(tempat
mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
2.
Fungsi
Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua
arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. Pada tahap
pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan pertimbangan,
yang mengharuskannya berkomunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
Konsultasi itu dapat dilakukannya secara terbatas hanya
dengan
orang-orang tertentu saja , yang dinilainya mempunyai berbagai bahan informasi
yang diperlukannya dalam menetapkan keputusan.
3.
Fungsi
Partisipasi
Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat
dua arah , tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif,
antara pemimpin dengan sesama orang yang dipimpin. Dalam menjalankan fungsi ini
pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan
mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok
memperoleh kesempatan yang sama untuk berpatisipasi dalam melaksanakan kegiatan
yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi/ jabatan
masing-masing
4.
Fungsi
Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan
wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melaui persetujuan maupun tanpa persetujuan
dari pimpinan. Fungsi ini mengharuskan pemimpin memilahmilah tugas pokok
organisasinya dan mengevaluasi yang dapat dan tidak dapat dilimpahkan pada
orang-orang yang dipercayainya. Fungsi delegasi pada dasarnya memberi
kepercayaan . Pemimpin harus bersedia dan dapat mempercayai orang-orang lain ,
sesuai dengan posisi/ jabatan nya, apabila diberi/ memdapat pelimpahan wewenang
.
5.
Fungsi
Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah ,
meskipun tidak mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Fungsi
pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktivitas
anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.sehubungan dengan itu
berarti fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbinga,
pengarahan, koordinasi dan pengawasan.
B.
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepimpinan merupakan cara seseorang pemimpin menggunakan
kuasa yang dimiliki sebagai alat untuk mempengaruhi pekerja supaya bekerja kuat
untuk mencapai objektif organisasi. Pada dasarnya stail kepimpinan dapat
dibahagikan kepada empat jenis seperti yang dijelaskan oleh Blake & Mouton
(1964) iaitu:
1.
Kepimpinan
Autokratik
Seseorang pemimpin yang autokratik
adalah mementingkan pelaksanaan tugas. Dia memimpin dengan menggunakan sumber
kuasa formal. Pemimpin yang mengamalkan stail ini akan membuat keputusan yang
berkaitan dengan tugas, mengeluarkan arahan dan memastikan arahan itu dipatuhi.
Contoh kepimipnan seperti ini boleh dilihat di dalam industri.
2.
Kepimpinan
Berperikemanusiaan
Kepimpinan yang berperikemanusiaan
menunjukkan minat yang lebih terhadap kakitangannya. Dia mementingkan suasana
kerja yang baik, dipupuk melalui jalinan persahabatan yang mesra di kalangan
semua kakitangan. Konflik cuba dihindarkan dengan menganjurkan permuafakatan.
3.
Kepimpinan
Demokrasi
Stail kepimpinan demokratik dikenali
juga sebagai pemimpin yang mengalakkan kesemua kakitangannya melibatkan diri
dalam organisasinya. Peluang diberi kepada setiap ahli organisasi untuk
memberikan pendapat atau pandangan sebelum sesuatu keputusan diambil.
4.
Kepimpinan
Laissez-Faire (kebebasan)
Pemimpin yang mengamalkan stail
kepimpinan laissez-faire, tidak begitu berminat dengan urusan yang diamanahkan kepadanya.
Beliau biasanya tidak peduli mengenai kerja digunakan. Pemimpin jenis ini akan
membiarkan semua keputusan dibuat oleh orang bawahannya. Gaya kepimpinan yang
agung sekali ialah seperti yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W. yang diakui
oleh seluruh umat sama ada Islam atau bukan Islam. Seorang ahli sejarah dan
astronomi bernama Michael Hart telah menulis bahawa orang yang sangat
berpengaruh di antara jutaan orang yang lahir iaitu Muhammad pemimpin Islam;
sebab dialah satu-satunya orang dalam sejarah yang berjaya gilang-gemilang
dalam dua bidang sekali gus, iaitu kehidupan agama dan melaksanakan pengurusan
umat di dunia (Newsweek 1978). Sila rujuk LAMPIRAN
2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
A. Faktor Kemampuan Personal
Pengertian
kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia
sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir
dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin
yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi
kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan
menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara
potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak
terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
B. Faktor Jabatan
Pengertian
jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat
dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi.
Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai
jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai
jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang
berbeda.
C. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian
situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi
tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang
karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota
organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin
transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah
religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan
spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia
juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang
tepat atau tidak.
3.
APLIKASI
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
A. KEPEMIMPINAN,
ORGANISASI, DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN
Ada
tiga jenis perubahan yaitu perubahan rutin, perubahan pengembangan, dan
inovasi. Mengelola perubahan adalah hal yang sulit. Ukuran kapasitas
kepemimpinan seseorang salah satu diantaranya adalah kemampuannya dalam
mengelola perubahan. Kemampuan ini penting sebab pada masa kini pemimpin, akan
selalu dihadapkan pada perubahan-perubahan, sehingga pemimpin dituntut untuk
mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pemimpin yang kuat bahkan mampu
mempelopori perubahan lingkungan. Ada empat tahap yang harus dilakukan agar
pemimpin dapat mengelola perubahan lingkungan. Tahap-tahap tersebut adalah
pertama, mengidentifikasi perubahan; Kedua, Menilai posisi organisasi; Ketiga,
Merencanakan dan melaksanakan perubahan; dan Keempat, Melakukan evaluasi. Untuk
memperoleh hasil yang diharapkan maka keempat langkah tersebut perlu dilakukan
secara berurutan dan berkesinambungan.
B. KEPEMIMPINAN
DAN BUDAYA ORGANISASI
Tugas
utama seorang pemimpin adalah mengajak orang untuk menyumbangkan bakatnya
secara senang hati dan bersemangat untuk kepentingan organisasi. Dengan
demikian pemimpin atau manajer harus mengarahkan perilaku para anggota
organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Para pemimpin perlu
membentuk, mengelola, meningkatkan, dan mengubah budaya kerja organisasi. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, manajer perlu menggunakan kemampuannya dalam
membaca kondisi lingkungan organisasi, menetapkan strategi organisasi, memilih
teknologi yang tepat, menetapkan struktur organisasi yang sesuai, sistem
imbalan dan hukuman, sistem pengelolaan sumberdaya manusia, sistem dan prosedur
kerja, dan komunikasi serta motivasi.
Salah
satu cara mengembangkan budaya adalah dengan menetapkan visi yang jelas dan
langkah yang strategis, mengembangkan alat ukur kinerja yang jelas,
menindaklanjuti tujuan yang telah dicapai, menetapkan sistem imbalan yang adil,
menciptakan iklim kerja yang lebih terbuka dan transparan, mengurangi permainan
politik dalam organisasi, dan mengembangkan semangat kerja tim melalui
pengembangan nilai-nilai inti.
C. KEPEMIMPINAN
DAN INOVASI
Inovasi
berbeda dengan kreativitas. Kreativitas lebih berfokus pada penciptaan ide
sedangkan inovasi berfokus pada bagaimana mewujudkan ide. Karena inovasi adalah
proses mewujudkan ide, maka diperlukan dukungan dari faktor-faktor
organisasional dan leaderships.
Dalam
membahas inovasi paling tidak ada duabelas tema umum yang berkaitan dengan
pembahasan tentang inovasi yaitu kreativitas dan inovasi, karakteristik umum
orang-orang kreatif, belajar atau bakat, motivasi, hambatan untuk kreatif dan
budaya organisasi, struktur organisasi, struktur kelompok, peranan pengetahuan,
kreativitas radikal atau inkrimental, struktur dan tujuan,proses, dan
penilaian. Kemampuan organisasi dalam mengelola keduabelas tema tersebut akan
menentukan keberhasilannya dalam melakukan inovasi.
Inovasi
berkaitan erat dengan proses penciptaan pengetahuan. Proses penciptaan
pengetahuan dilakukan dengan melakukan observasi atas kejadian, mengolahnya
menjadi data, lalu data dijadikan informasi, dan informasi diberikan konteks
sehingga menjadi pengetahuan. Pengetahuan inilah yang oleh pemimpin dijadikan
arah atau bekal untuk melakukan inovasi. Organisasi yang mampu secara terus
menerus melakukan penciptaan pengetahuan disebut sebagai learning organization.
SUMBER
Ebook
gaya kepemimpinan
Ebook
leadership kepemimpinan