Data atau informasi yang diturunkan dari peta” thematik,
penelitian, pengukuran di lapangan atau kumpulan data statistik yang
dikumpulkan oleh institusi” pemerintahan pada umumnya mengandung lebih
dari satu atribut yang diasosiasikan dengan lokasi spasialnya
Contoh: properties jenis tanah yang menjadi daya tarik studi”
sumber daya lahan pada umumnya adalah tipe, warna, tekstur, derajat
keasaman (PH), atribut” tambahan ini disebut sebagai entities non
spasial dari basis data spasial.
Walaupun demikian untuk mengelola data dan informasi atribut
didalam SIG tidak semudah yang kita bayangkan, untuk melakukanya
diperlukan pemahaman yang baik mengenai konsep” sistem manajement basis
data (DataBase Management System – DBMS)
SIG SEBAGAI BASISDATA
Pengembangan SIG dengan DBMS ini dapat dijelaskan dengan beberapa fakta sebagai berikut:
- sebagian besar biaya siste” perangkat lunak adalah untuk DBMSnya
- sebagian besar fungsi dan prosedure dasar yang ada pada SIG seudah
disediakan oleh DBMSnya (SIG hanya memanfaatkan yang telah tersedia)
jika tidak fungsi” atau prosedure” tersebut harus diprogram khusus
untuk SIG
Pada umumnya terdapat 2 oendekatan untuk mengunakan DBMS di dalam SIG:
- Pendekatan solusi DBMS total, yaitu semua data spasial dan non
spasial diakses melaui DBMS sehingga data” tersebut harus memenuhi
asumsi” yang telah ditentukan oleh perancang DBMSnya
- Pendekatan solusi kombinasi, yaitu tidak semua data tabel” atribut
berikut relasi”nya diakses melalui DBMS karena data” tersebut telah
sesuai dengan modelnya. Contohnya ARC/INFO biasanya mengadopsi dua
basis data yang secara khusus dirancang untuk data spasial ARC/INFO dan
yang kedua untuk data non spasial yang dikelola oleh sistem basisdata
yang khusus dirancang untuk data non spasial
KONSEP” DI DALAM SISTEM BASISDATA
1. BasisData, konsep mengenai basis data dapat dipandang dari beberapa sudut dari sisi sistem
BasisData, merupakan kumpulan tabel” atau files yang saling berelasi
sementara dari sisi manajemen basisdata dapat dipandang sebagai
kumpulan data yang memodelkan aktifitas” yang terdapat didalam
enterprise-nya or BasisData merupakan kumpulan data non-redundant yang dapat digunakan bersama (shared) oleh sistem” aplikasi yang berbeda or BasisData merupakan kumpulan data” non redundant yang salaing terkait satu sama lainya yang dinyatakan oleh atribut” kunci dari tabel”nya
Dengan basis data perubahan, editing atau updating data yang dapat
dilakukan tanpa mempengaruhi komponen” lainya didalam sistem yang
bersangkutan baik perubahan format data (konversi), struktur file atau
relokasi data dari satu perangkat ke perangkat yang lainya.
2. Keuntungan BasisData
Bila dibandingkan dengan sistem pemrosesan file yang didukung oleh
sistem operasi konversional, maka penggunaan basis data akan memperoleh
keuntungan” SBB:
- Reduksi duplikasi data (minimum redundancy data yang paad giliranya akan mencegah inkonsistensi dan isolasi data)
- Kemudahan, kecepatan dan efisiensi (data sharing dan availability)akses atau pemanggilan data
- Penjagaan integritas data
- Menyebabkan data menjadi self-dokumented dan self-descriptive
- Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak
- Meningkatkan faktor keamanan data
3. View” BasisData (Level Abstraksi Data)
Karena tidak semua pengguna basisdata terlatih dengan baik dan
penggunanya terbagi dalam beberapa tingkatan, maka kompleksitas
basisdata akan tersembunyi dari para penggunanya melalui beberapa level
abstraksi data.
fungsinya untuk menyederhanakan interaksi antara pemngguna dengan
sistemnya dengan basisdata dapat mempresentasikan view yang berbeda
kepada para pengguna, programmer dan administratornya
- Level Fisik : merupakan tingkatan terendah dalam
abstraksi data yang menunjukkan bagaimana data disimpan, yang pada
umunya tidak terlihat oleh oleh pengguna atau programmer aplikasinya
- Level konseptual : mengambarkan data apa saja yang
sebenarnya (secara fungsional) disimpan didalam basis data beserta
relasi”nya didalam basis data, dimana administrator basis data (DBA)
membangun dan mengolah basis data, contohnya: penguna akan mengetahui
bahwa data penjualan disimpan didalam tabel” barang, produksi, keuangan,
marketing
- Level View : merupakan tingkatan tertinggi, yaitu
pengguna aplikasi dan programmer hanya mengenal struktur data mis bagian
??? kemungkinan besar akan berbeda satu sama lainya.
4. Enterprise
yaitu bagian dari dunia nyata yang dimodelkan dengan mengunaka basisdata
Contoh : Perpustakaan, sekolah, rumah sakit…yang melakukan aktifitas pengelolaan…
5. Enterprise Rules
Yaitu : aturan” yang digunakan untuk mendefinisikan relasi” antara
entity satu dengan yang lainnya (entity relationship) beserta
operationsnya (prosedurte atau fungsi) yang dapat dikenakan dengan
entities yang bersangkutan atau aturan untuk menegaskan hubungan antar
entitas
dari enterprise rules dapat dibuat secara lengkap Ernya kemudian
diteruskan dengan proses normalisasi untuk mendapatkan tabel” basis data
dengan struktur yang sederhana dan kompak
Contoh ?????
6. Skeleton Table
Yaitu : kumpulan tabel” yang menjelaskan hubungan antar entitas
yang digunakan didalam suatu enterprise, tabel” yang direpresentasikan
dengan mengunakan nama” tabel berikut field yang dimiliki, hubungan
antar tabel dapat diketahui dengan melihat field kunci/primary key pada
masing” tabelnya
Contoh ????
7. Aplikasi
Yaitu aplikasi program yang akan dijalankan oleh enterprise baik secara otomatis maupun semi otomatis
Contoh ???
8. Sistem Basis Data
Menurut Pustaka ELMASRI20 : marupakan perangkat lunak DBMS bersama dengan datanya (basisdata) dan aplikasinya
Menurut Pustaka Fathan99 : merupakan sistem yang terdiri dari
kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dan sekumpulan program
(DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk
mengakses dan memanipulasi file” (tabel”) tersebut.
9. Komponen Sistem Basis Data
- perangkat keras (CPU, Memory, …..)
- Pengguna (User)
- Sistem Operasi (win.98, win.XP…)
- Sistem Pengelolaan BasisData (DBMS) (Access, SQL, ….)
- Program Aplikasi Lainya (VB, Delphi,….Form)
- Basisdata (semua data yang diperlukan, dipelihara, dikelola oleh sistem BasisData)
komponen pengguna basis data:
- DataBase Administrator : user yang punya kewenangan sebagai pusat
pengendali seluruh system baik basis data maupun program” yang
mengaksesnya, menentukan pola struktur basis data, memodifikasi dll
- Aplication Programmers : programmer aplikasi yang berinteraksi
dengan system melalui pemanggilan DML yang di masukkan ke dalam program
yang ditulis
- Sophisticated Users : user yang berinteraksi dengan system
tanpaharus menuliskan sendiri programnya, tetapi diganti dengan
melakukan request dalam bentuk bahasa query basis data
- Specialized Users : User ini termasuk Sophisticated Users yang
menuliskan program aplikasi basisdata khusus yang tidak sesuai dengan
framework pemrosesan data tradisional, contoh : system pakar,
multimedia…
- Naïve Users : user ini merupakan kebanyakan user yang berinteraksi
dengan sistemdengan cara memanggil salah satu program aplikasi yang
telah disediakan. Contoh program.exe
10. Komponen Fungsional Sistem Basisdata
perancangan sistem basisdata harus mempertimbangkan masalah interface antara sistem basis data dengan sistem operasi komputer,
- File manager : mengelola alokasi kebutuhan ruang penyimpanan
(storage) basisdata beserta struktur-struktur yang digunakan untuk
merepresentasikan informasi yang disimpan di dalam disk.
- Database Manager : menyediakan interface antara data low-level yang
disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries
yang dikirimkan ke system.
- Query processor : menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query
ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database
manager.
- DML precompiler : mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang
dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur
normal di dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan
query processor untuk membuat kode-kode yang diperlukan.
- DDL compiler : mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata atau “data mengenai data”
SISTEM MANAJEMEN BASISDATA
Yaitu : kumpulan dari data yang saling berelasi dengan sekumpulan program” yang mengakses data” tersebut
Manfaat : penggunaan DBMS:
- untuk mengorganisasi dan mengelola data dalam jumlah besar
- untuk membantu dalam melindungi data dari kerusakan yang disebabkan pengaksesan yang tidak sah
- memudahkan dalam pengambilan data
- untuk memudahkan dalam pengaksesan data secara bersamaan dalam suatu jaringan
Komponen”nya:
- data : yang disimpan dalam basis data
- operasi standart : untuk memenipulasi data
- DDL : untuk mendeskripsikan nama” atribut, tipe data atau struktur basis data
- DML : bahasa query
- Bahasa pemtograman :
- Struktur files : untuk mengorganisasikan data
Model Basis Data Dalam DBMS
dalam DBMS terdapat beberapa model basisdata yang digunakan yang menyatakan hubungan antara record” yang ada dalam basisdatanya:
- Flat file (Tabular) : data terletak didalam tabel tunggal
- Hirarchical : mengunakan polan parent-child, contoh ????
- Network : atau disebut DBTG (database task group) or CODASYL (converence on data system language)
- Relational : terdiri dari tabel” termonalisasi dengan field” kunci sebagai penghubung relational antar tabel.
Model Basis Data
Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan
dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data
logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum ada 3
macam, yaitu :
1. hirarki
2. jaringan
3. relasional
Model yang lebih baru dikemabngkan oleh sejumlah periset, yang dapat
disebut sebagai sistem pasca relasional, sedangkan yang lain benar-benar
menggunakan pendekatan yang sama sekali berbeda. Beberapa nama yang
sedang dikembangkan oleh para periset, antara lain :
· DBMS deduktif
· DBMS pakar
· DBMS semantik
· DBMS berorinetasi objek
· DBMS relasional universal
Beberapa produk sistem berorientasi objek telah beredar di pasar,
antara lain Open ODB Hawlett-Packarrd Corporation) dan Object Store
(Object Design Corporation). Beberapa produk di lingkungan PC juga
menuju ke arah ini .
Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang
dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua – anak. Setiap
simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan
sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya
disebut orang tua.
Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa
anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua.
Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul
orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak
memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua
disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang
terdiri atas 4 level dan 13 simpul.
Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan
sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang
disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat
berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul
F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.
Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS
(Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan
IBM dan Rockwell International Corporation.
Model Jaringan
Model jaringan distandarisasi pada tahu 1971 oleh data base Task Group
(DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model
CODASYL (Conference on Data Systems Languages) , karena DBTG adalah
bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan suatu simpul
anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatanya yang
demikian, model ini dapat menyatakan hubungan 1 : 1, 1 : M , maupun N:
M. Pada model jaringan orang tua disebut pemilik dan anak disebut
anggota. Berikut gambarnya.
Contoh produk DBMS yang menggunakan model jaringan adalah CAIDMS/DB,
dari Computer Associates International Inc. (sebelumnya dikenal sebagai
IDMS – Integrated Database Management System – yang dikembangkan oelh
Cullient Software Inc.).
Model Relasional
Model relasional merupakan model yang paling sederhana, sehingga mudah
digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan yang paling
populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua
(yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun
atas tupel atau baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dena menggunakan kunci
tamu untuk berhubungan dengan relasi lain. DBMS yang bermodelkan
relasional biasa disebut RDBMS (Relational Database Management System).
Gambar berikut memperlihatkan istilah relasi, baris, dan atribut dan
padanannya dengan istilah-istilah lain yang populer dikalangan pemrogram
dan sejumlah pengguna (terutama yang bekerja dengan SQL).
Ada beberapa sifat yang melekat pada suatu relasi :
Tidak ada tupel (baris) yang kembar
Urutan tupel tidaklah penting (tupel-tupel dapat dipandang dalam sembarang urutan)
Setiap atribut memiliki nama yang unik
Letak atribut bebas (urutan atribut tidak penting)
Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Pada model relasioanl, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas
dan jumlah atribut sutau relasi disebut derajat (segree) atau terkadang
disbut arity. Relasi yang berderajat satu (hanya memiliki satu atribut)
disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary dan relasi
yang berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut
n-ary.
Istilah lainnya yang terdapat pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi sutau atribut.
Sebagaimana dikatakan di depan, tupel-tupel yang terdapat pada suatu
relasi tidak ada yang kembar. Sesungguhnya bagian yang menyebabkan tidak
adanya tupel yang kembar adalah yang disebut kunci primer.
Sebagai model basis data yang paling terkenal di dalam DBMS, model
relasioanl sengat sering dan banyak digunakan di dalam SIG. Beberapa
DBMS yang menggunakan model basis data relasional adalah :
1. dBase (*.dbf) digunakan oleh ArcView GIS
2. dBase (*.dbf) digunakan oleh PC Arc/Info, MapInfo dan SIG lain yang berbasiskan PC
3. INFO digunakan didalam Arc/Info
4. Oracle digunakan oleh Arc/Info, Geovision, MapInfo, dll.
5. Empress digunakan oleh System/9
Keunggulan Model Basis Data Relasional
Model basis data relasional yang paling digunakan pada saat ini, karena memiliki kunggulan berikut :
· Model relasional merupakan model data yang lengkap secara matematis
· Model relasional memiliki teori-teori yang solid untuk mendukung:
accessibility (query), correctness (semantik aljabar relasional),
predictability.
· Fleksibilitas tinggi : model relasional secara jelas memisahkan
model fisik dan lojik, sehingga dengan adanya decoupling (mengurangi
ketergantungan antara komponen sistem) ini meningkatkan fleksibitiasnya.
· Integritas : batasan ini sangat berguna di dalam emmastikan bahwa
perubahan struktur data / tabel tidak mengganggu keutuhan relasi-relasi
di dalam basis data.
· Multiple views : model relasional dapat menyajikan secara langsung
view yang berbeda dari basis data yang sama untuk pengguna yang berbeda.
· Concurrency : hampir semua teori mengenai pengendalian transaksi
simultan yang telah ada dibuat berdasarkan teori formalisme milik model
relasional.
Model Basis Data Relasional dan SIG
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data
untuk penyimpanan koordinat-koordinat peta dijital telah memicu
pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis
data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional
ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.
Model Data Hybrid
Langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau
pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi
lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal
untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi
digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access
untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya
disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar
files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi
pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara
digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data
kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap
sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang
disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya
tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.
Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai
pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang
bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat
ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang
menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.)
bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data
atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map
feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau
disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui
operasi relasioanl “JOIN”.
Aspek lain didalam penanganan basis data spasial yang bervolume besar
adalah kebutuhan mengenai konversi informasi koordinat dua dimensi
menjadi kunci-kunci spasial satu dimensi yang dapat disimpan sebagai
kolom-kolom (fields) tael basis data (sebagai contoh sejumlah nilai
koordinat pada tabel garis dapat dijadikan sebagai satu string panjang
di dalam satu kolom (field) koordinat). Kemudian kunci-kunci ini dapat
diindekskan untuk mempercepat pemanggilan elemen-elemen peta yang
bersangkutan.
sumber :
http://whelkyglens03.blogspot.co.id/
https://oezkarblank.wordpress.com/materi/basis-data/