Minggu, 07 Juli 2013

MANUSIA DAN CINTA KASIH

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.      PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalahkeintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1.       Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orangtua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saya, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak takut, tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2.       Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
3.       Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunyanya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4.       Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan sangat berhubungan dengan cinta kasih, sebab ini adalah hasil nyata dari cinta kasih. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.  Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Rasa kemesraan ini tidak hanya dimiliki oleh sepasang suami istri, namun semua orang bisa mempunyai rasa kemesraan.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan dalam Tingkat Remaja : terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas. Dimana remaja mempunyai kemesraan dengan lawan jenisnya.
Kemesraan dalam Rumah Tangga : terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut : Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.biasanya kemesraan dalam usia ini lebih kepada menghabiskan waktu bersama-sama 

Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. seperti  pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Pemujaan terhadap Tuhan terdiri dari berbagai macam cara sesuai dengan agamanya. Namun pemujaan juga bisa terjadi antara lawan jenis. Rasa kagum terhadap pasangan kita sehingga kita selalu membangga – banggakannya, mengutamakannya, dan membelanya. Hal ini sering terjadi khususnya pemujaan terhadap lawan jenis.

Belas Kasihan
Pengertian Belas kasih (composian) adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Cara-cara menumpahkan belas kasihan :
Misalnya dengan membagi kasih kepadayatim piatu, panti jompo, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya. Caranya pun bermacam-macam bisa secara material atau dengan bantuan-bantuan pengajaran (bagi anak-anak yang tidak mampu sekolah), pengabdian (merawat orang-orang lansia) dan sebagainya. 

Cinta Kasih dan Erotis
Erotis adalah satu dari sekian banyak jenis cinta kasih. Cinta kasih erotis adalah cinta kepada lawan jenis. Hal ini lebih cenderung kearah jatuh cinta dan kemesraan.  Dengan adanya rasa jatuh cinta akan menuju pada cinta kasih erotis. Cinta kasih erotis ini tidak sdapat disamakan dengan jenis cinta kasih lain, sebab dalam hal ini terdapat suatu ekslusifitas. Cinta kasih erotis ini tidak hanya dimiliki oleh kaum muda tapi juga sepasang suami istri.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain. Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat. Melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu perjanjian.
B.    PENEGRTIAN CINTA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.      Cinta bersifat manusiawi
2.      Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.      Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1.      Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.      Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.      Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.      Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
·         Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
·         Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
·         Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.

3 Unsur Cinta
pengertian cinta menurut Dr sarlito w sarwono bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu ;
1. Ketertarakan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas  untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia.
2. keintiman 
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua. 
3.kemesraan 
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Seorang psikolog Amerika, Robert J. Sternberg menyatakan bahwa ada  3 unsur dalam segitiga cinta yaitu :
1)    Komitmen adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan.
2)   Keintiman adalah kedekatan emosional, yang melibatkan tingkat kepercayaan yang tinggi antara dua individu
3)    Gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual.
Cinta memiliki tiga tingkatan,yaitu :
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, cinta kepada sesama, dan cinta dalam konteks seksual.

Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.
Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan  dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting. yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju. Islam mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut. Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cam yang sah, yaitu dengan perkawinan.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Bentuk – bentuk cinta :
cinta terhadap keluarga
cinta teman-teman, atau philia
cinta yang romantis atau juga disebut asmara
cinta yang hanya merupakan keinginan hawa nafsu atau cinta eros
cinta sesama atau juga disebut kasih sayang
cinta  tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
cinta terhadap sebuah konsep tertentu
cinta terhadap negaranya atau patriotisme
cinta terhadap bangsa atau nasionalisme


C.    KESIMPULAN DAN OPINI
Manusia dan cinta kasih merupakan rasa suka terhadap sesama manusia, maupun makhluk hidup lainnya karna jika merawat, memelihara makhluk hidup maupun mencintai sesama manusia tidak dengan cinta dan kasih sayang maka tidak akan berlangsung lama dalam artian kebersamaan nya, Tidak ada manusia yang tidak memiliki rasa cinta kasih. Cinta kasih memiliki tiga tingkat cinta dan mamiliki berbagai bentuk cinta.
Cinta kasih meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama, dan sebagainya dan tidak mengenal batas waktu. Cinta kasih tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan sebagainya. Yang ada adalah perasaan yang sama dengan perasaan yang ada pada orang yang dicintai, mengapa? Karena dirinya adalah diri kita, gembiranya adalah gembira kita. Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu kebahagiaan. Sebaliknya, ketidakmampuan membahagiakan atau paling tidak meringankan beban yang dicintai atau dikasihi adalah suatu penderitaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar